KedaiPena.Com- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI memberikan bantahan perlihal tudingan dirinya penggunaan private jet atau pesawat pribadi saat menjalani tugasnya sebagai penyelenggara pemilu oleh para Komisioner.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asyari menyebut penyewaan private jet atau pesawat jet pribadi untuk melakukan pengawasan pendistribusian logistik pemilu di berbagai daerah.
Hasyim Asyari mengaku tak setuju dengan anggapan soal gaya hidup para anggota KPU yang mendadak mewah lantaran kaget mendapatkan uang puluhan triliun.
“Kalau pesawat kan pesawat sewaan untuk monitoring logistik. Pengadaan logistik kita cuma 75 hari loh, dan yang bertanggung jawab KPU. Kalau logistik gagal, 14 Februari gagal, siapa yang dimintai tanggung jawab?” kata Hasyim dikutip, Kamis,(16/5/2024).
Hasyim menambahkan, pihaknya menggunakan pesawat pribadi agar memudahkan ketika harus berpindah-pindah wilayah dalam waktu yang singkat.
“Tahu enggak teman-teman pengadaan logistik cuma 75 hari siapa yang enggak spot jantung? Kalau gagal siapa yang dituduh gagal?” tukas Hasyim.
Sebelumnya, Anggota Komisi II DPR RI fraksi Demokrat Rezka Oktoberia mengkritik penggunaan private jet oleh jajaran pimpinan KPU saat menyelenggarakan Pemilu 2024 lalu.
“Masalah private jet ini saya dapat infonya juga bukan dari Bali saja bukan hanya satu tempat apa urgensi nya menggunakan private jet untuk memonitor logistik, dan ke Bali,” kata Rezka dalam rapat dengar pendapat di Komisi II DPR, Rabu.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Golkar Riswan Tony menyindir gaya hidup para anggota KPU karena kaget secara mendadak mendapatkan uang puluhan triliun
“Bukan apa-apa, kaget ini. Punya uang Rp 56 triliun itu kaget. Akibatnya, ya sudah, ada yang kayak Don Juan. Nyewa private jet, belum lagi dugemnya. Bukan kita enggak dengar, itu pasti DKPP tahu, enggak mungkin enggak tahu,” kata Tony.
Laporan: Tim Kedai Pena