KedaiPena.Com – Rencana pencabutan subsidi Gas LPG 3 Kg menjadi sorotan publik khususnya masyarakat menengah ke bawah.
Seorang pedagang bernama Saripudin, yang berdomisili di Tangerang Selatan misalnya, mengaku keberatan dengan wacana pencabutan subsidi gas melon 3 Kg tersebut.
“Sekarang saja sudah dijual Rp20.000 kadang-kadang Rp21.000,” ungkap dia kepada KedaiPena.Com, Senin, (27/1/2020).
Ia menerangkan kenaikan atau pencabutan gas subsidi 3 Kg juga akan membuat para pembelinya berfikir dua kali.
“Seandainya harga gas dinaikin yah mungkin yang belanja mikir 2 kali ya bang. Susah juga jadinya,” ungkap dia.
Meski demikian, kata dia, kebijakan pemerintah mengenai pencabutan subsidi gas 3 Kg dapat berdampak baik juga untuk meminimalisir penggunaan gas oleh pihak dengan kemampuan ekonomi yang cukup.
“Karena yang dikhawatirkan sebetulnya adalah sasarannya benar-benar tepat apa enggak untuk masyarakat kecil, kemudian kontrol ke bawah itu tidak semua orang mengetahui, yang makai itu siapa aja, itu yang ditakuti,” jelas dia.
Sementara itu, Aan salah satu pembeli akibat gas 3 Kg kut bicara terkait dengan kenaikan gas melon tersebut. Menurutnya rencana kenaikan gas tersebut akan membuat sulit hidupnya.
“Kalau gas saja naik yang lain pasti akan ikut naik, bakalan semakin susah. Sudah harganya naik, ditambah sulit dapetinnya. Kadang ada, kadang enggak ada,” bebernya.
Aan menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah tersebut dapat benar-benar membuat rugi rakyat kecil.
“Terutama kami masyarakat yang masih mengandalkan gas 3 Kg, otomatis pengeluaran akan bertambah. Sudah gas naik, BPJS juga naik,” tandas Aan.
Laporan: Sulistyawan