KedaiPena.Com – Seorang pembeli minyak goreng pasar Ciputat Kota Tangerang Selatan masih mengeluhkan harga minyak goreng tidak kunjung kunjung turun.
Ipeh (33) seorang ibu rumah tangga merasa terbebani dengan kenaikan harga minyak goreng yang belum turun sampai saat ini.
“Saya merasa terbebani, yang sebelumnya Rp14 ribu untuk satu liternya, kini masih di angka Rp22 ribu per liter,” ujarnya kepada wartawan, Kamis, (20/1/2022).
Ia menyayangkan operasi pasar yang di lakukan oleh Pemerintah Kota Tangsel tidak dilakukan di wilayah pasar lainnya.
“Bahkan baru tahu kemarin ada operasi pasar di Kecamatan Pamulang, sangat di sayangkan hal itu tidak dilakukan di wilayah pasar lainnya,” ujarnya.
Menurutnya dengan adanya penetapan harga dan minyak goreng subsidi dari kebijakan Pemerintah Pusat hal itu harus terealisasi. Karena penetapan harga sebesar Rp14 ribu tersebut belum tersentuh di pasar tradisional.
“Kalau memang benar terjadi kebijakan subsidi tersebut harus terealisasi, karena lumayan juga bagi kita dengan harga segitu,” tandasnya.
Sebelumnya Pemerintah telah memutuskan untuk menutup selisih harga minyak goreng demi memenuhi kebutuhan rumah tangga, industri mikro, dan industri kecil. Kebijakan ini didasarkan atas hasil evaluasi yang mempertimbangkan ketersediaan dan keterjangkauan harga minyak goreng bagi masyarakat.
Menindaklanjuti kebijakan sebelumnya, Pemerintah memastikan kembali agar masyarakat dapat memperoleh harga minyak goreng kemasan dengan harga terjangkau Rp14 ribu per liter.
“Upaya menutup selisih harga ini tidak hanya diberikan untuk minyak goreng kemasan 1 liter, tetapi juga diberikan untuk minyak goreng dalam kemasan 2 liter, 5 liter, dan 25 liter. Dalam rapat ini diputuskan bahwa untuk selisih harga minyak goreng akan diberikan dukungan pendanaan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp7,6 triliun,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika memimpin Rapat Komite Pengarah BPDPKS, Selasa (18/01).
Laporan : Sulistyawan