KedaiPena.Com – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani melakukan kunjungan ke koperasi PKTKI Sahabat Bersama, di Desa Pasir Jaya, Cilamaya Kulon, Karawang, Jawa Barat, Selasa, (10/11/2020).
Koperasi PKTKI Sahabat Bersama merupakan wadah bagi para PMI Purna yang tergabung dalam Komunitas Keluarga Buruh Migran (KKBM) di daerah tersebut. Brani begitu Benny Rhamdani disapa datang bersama rombongan dari BP2MI.
Kedatangan Brani ke daerah tersebut disambut hangat oleh para PMI Purna yang menjadi anggota koperasi PKTKI Sahabat Bersama. Kunjungan Brani, ini sendiri digelar dengan menerapkan protokol kesehatan corona atau covid-19.
“Apa yang kita saksikan disini sangat membanggakan, PMI purna di fasilitasi oleh Komunitas Keluarga Buruh Migran. Mereka berkumpul kemudian apa yang mereka lakukan ini bentuk usaha produksi rumahan,” kata Brani kepada awak media.
Brani menjelaskan, apa yang dilakukan oleh Komunitas Keluarga Buruh Migran di Karawang ini merupakan bagian dari pemberdayaan ekonomi pemerintah melalui tugas-tugas BP2MI.
“Karena pelindungan kepada PMI, pelindungan ekonomi, sosial, dan hukum. Bahkan pelindungan harus dilakukan dari sebelum mereka berangkat, saat berangkat dan saat mereka tidak menjadi PMI atau apa yang disebut PMI Purna,” ungkap eks Aktivis 98 ini.
Brani sangat mengapresiasi, apa yang dilakukan oleh KKBM di Desa Pasir Jaya. Pasalnya, kata Brani, KKBM tersebut cukup maju sehingga dapat menjadi percontohan atau role mode di daerah- daerah lain.
“Menjadi PMI karena kebutuhan ekonomi negara tentu tidak melarang siapapun warga negara nya yang dilakukan memfasilitasi. Tapi bagaimana melindungi mereka agar menjadi PMI sukses, berangkat sebagai migran pulang sebagai juragan itu juga menjadi tanggung jawab pemerintah,” papar Brani.
Selain pemberdayaan, kata Brani, KKBM juga harus melakukan pendampingan kepada para PMI. Baik terkait informasi untuk bekerja hingga membantu ketika PMI mengalami masalah.
“Jadi saat PMI juga menemukan masalah dan melakukan pengaduan, baik sebelum mereka berangkat atau saat mereka bekerja di negara penempatan bisa juga melalui komunitas,” tegas Brani.
Sebagai contoh, lanjut Brani, misalnya terjadi masalah dan pengaduan dari PMI di KKBM Desa Pasir Jaya, Kabupaten Karawang. KKBM, tegas Brani, dapat melaporkan hal tersebut kepada UPT terdekat, dalam hal ini yang berada di kota Bandung.
“Kemudian kerja-kerja kolaboratif dan koordinatif dengan kementerian dan lembaga, kita juga akan lakukan. Sehingga tidak boleh dan tidak ada lagi suatu saat PMI yang mengalami masalah lagi. Kalaupun ada masalah tidak ada lagi, yang tidak ditangani oleh pemerintah dan negara,” harap Brani.
KKBM Koperasi PKTKI sendiri memproduksi sejumlah makanan khas Jawa Barat seperti, opak, sukun, rengginang. Tidak hanya itu, mereka juga memproduksi kerajinan tangan mulai dari tas, boneka, dompet dan sepatu hingga masker.
Brani sendiri sempat mencicipi sukun buatan KKBM Koperasi PKTKI Sahabat Bersama di desa Pasir Jaya. Brani mencicipi sukun ditemani para PMI Purna di KKBM Koperasi PKTKI Sahabat Bersama.
“Maknyus,” tandas Brani saat mencicipi sukun tersebut.
Laporan: Muhammad Hafidh