KedaiPena.com – Momentum Hari Ibu, dinyatakan sebagai momen untuk merenungkan peran keluarga dalam menciptakan generasi bangsa yang kuat dan menghindarkan seluruh bangsa ini dari berbagai permasalahan sosial.
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Dr.Ir. Rina menyatakan bahwa peringatan Hari Ibu setiap tahunnya diselenggarakan untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia, yang telah berjuang bersama-sama kaum laki-laki dalam merebut kemerdekaan dan berjuang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan dilandasi oleh cita-cita dan semangat persatuan kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tentram, damai, adil dan makmur sebagaimana dideklarasikan pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta,” kata Rina dalam perayaan Hari Ibu di Ruang Rapat Kuda Laut BUSKIPM, Cipayung Jakarta Tmur, Rabu (21/12/2021).
Peristiwa ini, lanjutnya, sekaligus sebagai tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia dan diperingati setiap tahunnya, baik di dalam dan luar negeri.
“Komitmen pemerintah juga dibuktikan dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959, yang menetapkan bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu sekaligus Hari Nasional bukan hari libur,” ujarnya.
Peringatan Hari Ibu juga, imbuhnya, menunjukkan bahwa perjuangan kaum perempuan Indonesia, telah menempuh proses yang sangat panjang dalam mewujudkan persamaan peran dan kedudukannya dengan kaum laki-laki, mengingat keduanya merupakan sumber daya manusia dan potensi yang turut menentukan keberhasilan pembangunan. “Momentum Hari Ibu juga dijadikan sebagai refleksi dan renungan bagi kita semua, tentang berbagai upaya yang telah dilakukan dalam rangka memajukan pergerakan perempuan di semua bidang pembangunan,” ujarnya lagi.
Rina menyatakan perjalanan panjang selama 93 tahun, telah mengantarkan berbagai keberhasilan bagi kaum perempuan dan kaum laki-laki dalam menghadapi berbagai tantangan global dan multidimensi, khususnya perjuangan untuk mewujudkan kesetaraan gender di Indonesia.
Maraknya berbagai persoalan bangsa dan kompleksitas masalah-masalah sosial yang terjadi di masyarakat seperti kekerasan termasuk tindak pidana perdagangan orang (TPPO), pornografi, Infeksi dan lainnya, menurut Rina disebabkan karena runtuhnya pondasi ketahanan dalam keluarga.
“Oleh karena itu, peran keluarga dituntut lebih diperkuat, dibarengi dengan penanaman nilai-nilai kekeluargaan yang apabila dicermati, telah diwariskan oleh para leluhur kita sejak dahulu kala,” tandasnya.
Kepala BUSKIPM, Dr.Ir.Woro Nur Endang Sariati, sebagai tuan rumah disela kegiatan ini menyampaikan bahwa saat ini BKIPM memiliki pegawai ASN Laki-laki sebanyak 1.140 orang dan ASN Perempuan sebanyak 733 orang, dengan 4 Perempuan menjabat sebagai Kepala UPT, dan beberapa pegawai wanita sebagai penjaga wilayah kerja dan di perbatasan.
“Meski demikian, peran karyawati yang kompeten dalam melakukan pengujian dalam penjaminan kesehatan ikan dan mutu hasil perikanan, mendorong kami untuk mengajak semua perempuan khususnya di BKIPM untuk maju terus, mampu menjadi sosok yang mandiri, kreatif, inovatif, percaya diri dan meningkatkan kualitas dan kapabilitas dirinya. Sehingga bersama laki-laki menjadi kekuatan yang besar dalam membangun keluarga, masyarakat dan bangsa,” kata Woro.
Woro juga mengucapkan selamat Hari Ibu ke-93 kepada seluruh pihak dan mengharapkan Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melindungi semua langkah dan perjuangan dalam membangun bangsa dan negara tercinta.
“Peran para ibu pada masa sekarang tampaknya makin meningkat dan semakin membaik. Bersamaan dengan itu, semakin berat juga tantangan yang harus kita hadapi dan melalui semuanya. Namun sebagai bangsa yang besar ini, tanah air Indonesia yang tercinta, maka kita semua tentunya sepakat untuk pantang menyerah, pantang mundur dan pantang mengeluh, kita tanamkan dan niatkan dalam hati kita semuanya untuk semangat dalam perjuangan hidup kita demi mempertahan kehidupan kita yang lebih baik. Semua tantangan hidup sehari-hari seakan makanan lezat yang harus di hadapi dengan penuh semangat, kesabaran dan penuh kesadaran bahwa kita bisa melalui semua itu,” pungkasnya.
Laporan : Natasha