KedaiPena.Com – Harus ada kerjasama antar wilayah, hulu-hilir untuk menangani permasalahan banjir yang kerap melanda di musim penghujan.
Demikian disampaikan Ari Mochamad,
Climate and Energy Lead, WWF Indonesia saat dihubungi Kedai Pena, Senin (10/2/2025).
“Yang hulu mampu menyerap air sebanyak banyaknya, melalui perlindungan ekosistem/konservasi atau infrastuktur seperti bendungan, serta awareness masyarakat serta pengelolaan sampahnya dengan baik,” kata dia.
Sementara, yang hilir, berperilaku hormat terhadap lingkungan, dengan merawat dan menjaga.
“Bersihkan saluran air saat menjelang musim hujan, menyediakan lahan hijau dan resapan air,” tambah dia.

Climate and Energy Lead, WWF Indonesia | Foto: Istimewa
Selain itu, kerjasama di bidang pembiayaan juga bisa dilakukan. Misalnya yang hilir memberikan kompensasi keuangan kepada hulu, pihak yang telah menjaga mata air melalui ekosistem dan konservasi.
Yang tidak kalah penting, sambung Ari, memastikan pemerintah komit dan konsisten terhadap kebijakan tata ruang.
“Hal ini juga harus disertai proses penyusunan kebijakan tata ruang yang telah mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup,” lanjutnya.
Ia menambahkan, pembangunan fisik atau infrastruktur juga wajib mempertimbangkan ancaman yang lebih besar di kemudian hari.
“Pertimbangkan ancaman dan dampak perubahah iklim saat ini dan ke depan,” sambungnya.
Laporan: Asrul Rizal