KedaiPena.Com – Direktur Air Minum PDAM Tirtanadi Sumut Delviyandri mempersentasekan sebuah proyek penelitian yang bekerjasama dengan UNESCO di hadapan Asia-Pacific Regional Science Meeting yang dihelat di Bali, sejak 21 hingga 24 Juli. Proyek itu yakni bernama Water Security in Medan City until 2030.
“(Proyek) ini merupakan salah satu hasil MoU kerjasama antara UNESCO dan Tirtanadi,†kata Delviyandri dalam siaran pers kepada wartawan, Minggu (24/7).
Menurut Delviyandri, proyek itu menargetkan pemenuhan kebutuhan sumber air baku bagi PDAM Tirtanadi di Sei Bingei dan Sei Ular. Target itu untuk memenuhi 100 % pelayanan air minum masyarakat di Kota Medan.
“Dan hasil penelitian ini diharapkan agar UNEScO dapat mengeluarkan rekomendasi kepada Pemerintah agar bekerja sama untuk menjaga hutan di areal Sibolangit sebagai sumber resapan air dari mata air Sibolangit yang dimanfaatkan PDAM Tirtanadi untuk melayani masyarakat kota Medan,†kata Delviyandri.
Diketahui, Asia-Pacific Regional Science Meeting itu mengangkat tajuk “Fostering Collaboration between UNESCO in the Field and Networks towards the Agenda 2030 in conjunction with the 3rd Asia Pacific Biosphere Reserves Network (APBRN) Strategic Meeting”.
Acara koordinasi strategis UNESCO itu dimaksudkan untuk mendiskusikan dan menyusun strategi untuk mendorong dialog, kerjasama, jaringan dan berbagi pengetahuan serta sumber daya di antara UNESCO dan jaringannya untuk mendukung Agenda 2030 dan SDGs melalui mandat UNESCO tentang Ilmu Pengetahuan Alam.
Hadir dalam pertemuan itu antara lain, UNESCO Natural Sciences Manajer Senior, Spesialis Program Ilmu Pengetahuan Alam UNESCO, Komite Nasional MAB dan perwakilan dari jaringan BR, komite Nasional International Hidrologi program (IHP) dan pemangku kepentingan di bidang air Air, dan sejumlah instansi lainnya, yakni APCE, Puslitbang Geologi, HIST, HTCKL, ICHARM, IKCEST, ISTIC, dan RCUWM-Teheran.
(Dom)