KedaiPena.Com- Pengamat Politik Jamiluddin Ritonga mengingatkan, kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini atau biasa disapa Risma untuk tidak menimbulkan kesan sedikit bekerja tapi banyak publikasi.
Hal tersebut disampaikan oleh Jamiluddin saat menanggapi masifnya publikasi untuk politikus PDIP tersebut lantaran aksinya yang kerap melakukan blusukan saat mengemban posisi Menteri Sosial.
“Kalau hanya itu yang dilakukan, maka akan timbul kesan Risma sedikit bekerja tapi banyak publikasi. Hal ini tentu dapat mengecok masyarakat dalam menilai Risma. Seolah-olah Risma pekerja luar biasa hanya karena melihat gencarnya publikasi,” tegas dia dalam keterangan, Minggu, (10/1/2021).
Tidak hanya itu, ia juga menyoroti adanya publikasi dari media dengan munculnya relawan Pasukan Tri Rismaharini (Pasutri) For DKI. Dua peristiwa bluskan dan adanya relawan sangat saling berkaitan yang kental bermuatan politis.
“Karena itu, sulit untuk meniadakan aroma politis dalam aktivitas blusukan Risma di Jakarta. Tapi, hal itu sangat disayangkan mengingat kapasitas Risma sebagai Menteri Sosial. Kesan di masyarakat, Risma melakukan aktivitas politis yang dibungkus aroma sosial dengan menemui gelandangan dan pengemis,” papar dia.
Ia mengatakan, bahwa apa yang dilakukan Risma bukanlah pekerjaan utama seorang menteri. Ia menegaskan, tugas utama seorang menteri menyusun kebijakan (regulasi) sesuai visi dan misi yang sudah ditetapkan.
Selain itu, lanjut dia, menteri harus melaksanakan kebijakansesuai fungsi dan tugasnya serta melakukan evaluasi hasil pelaksanaan kebijakan.
“Tugas utama menteri tersebut belum ada yang dilakukan Risma. Tapi anehnya masyarakat sudah menilainya berhasil hanya karena blusukan yang gencar dipublikasikan. Penilaian yang tidak proporsional itu harus diingatkan. Kalau tidak, nanti ada menteri yang dinilai berhasil padahal ia tidak melaksanakan tugas utamanya. Ini tentu menyedihkan,” tandasnya.
Laporan: Muhammad Lutfi