KedaiPena.Com – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan (Tangsel), Deden Deni mengungkapkan, anggaran vaksinisasi pemerintah Kota hingga saat ini masih menunggu dari pusat.
“Untuk anggaran vaksinisasi belum ketahuan harganya berapa. Jumlah yang akan di vaksinnya berapa, masi menunggu arahan, masih menunggu yang di drop dari pusat kementrian berapa, baru nanti sisanya,” ujar Deden saat dikonfirmasi KedaiPena.com, Rabu, (18/11/2020).
“Tapi ini belum dipastikan yang di support dari Kementerian berapa, sisanya berapa, jadi belum pasti dan masih nunggu,” lanjut dia.
Dia mengatakan, jika mengacu data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) akan ada 1,5 Juta penduduk yang akan divaksin.
“Tahap awal tersebut dimulai tenaga kesehatan, Aparatur Sipil Negara, TNI, Polri, Satpol Pol PP, Guru, beserta pengurus rumah ibadah,” ungkap dia.
Selanjutnya, ia menuturkan, pihaknya akan melakukan tahapan berikutnya, masyarakat yang sehat mempunyai penyakit.
“Kita juga belum menghitung berapa anggaran pemda, baik itu yang akan disupport dari pusat. Dinkes Tangsel masih bersiap-siap, masih menunggu, masih nunggu arahan dan koordinasi sama Dinkes Provinsi, sama Menteri Kesehatan,” tambahnya.
Dia menjelaskan, anggaran yang sudah disiapkan oleh Dinkes Tangsel kita pun harus itung dulu, karena ada harganya berapa.
Jadi masih menunggu, lanjut dia, masih tahap penghitungan. masih mendata, masih menunggu arahan juga.
“Lebih jelasnya kita akan koordinasi dengan Dinkes Provinsi dan Menteri Kesehatan,” tandasnya.
Sementara, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Warman Syanuddin mengatakan, anggaran vaksinisasi corona berada di Dinkes.
“Sekarang masih pembahasan dinas dengan banggar, pokja-pokja nah disitu baru nanti dilaporkan ke banggar dan nanti dibahas oleh TAPD, nanti kita lakukan jam 7 dibahasnya,” kata dia, sesuai rapat koordinasi dikantor DPRD Tangsel.
Ia menjelaskan, anggaran vaksinisasi bukan dari Biaya Tak Terduga (BTT) itu sudah dianggarkan dalam program kegiatan namanya belanja operasi.
“Anggaran vaksinisasi sudah menjadi kebutuhan kota Tangsel. karena kan sebelumnya kedaruratan sekarang sudah menjadi program kegiatan belanja operasi di dinas-dinas,” pungkasnya.
“Jangka waktu pembahasan anggaran vaksinisasi jatuh pada November akhir harus ada ketok palu,” jelas dia.
Saat ditanya, lanjut dia, apakah dari jumlah penduduk Tangsel akan mendapatkan vaksinisasi. Ia menjawab keputusan Itu ada Dinkes.
“Saya gak hafal kalau itu ya, karena rincian itu ada di OPD terkait karna rincian beli vaksin ini, vaksin itu saya tidak paham,” tandasnya.
Laporan: Sulistyawan