KedaiPena.Com – Universitas Serang Raya memberikan penjelasan soal ramainya mahasiswa akibat validasi pembayaran Ujian Tengah Semester (UTS) di tengah pandemi Corona atau Covid-19.
“Sebenarnya jika satu minggu sebelum batas waktu yang ditentukan mereka melakukan validasi, hal tersebut mungkin tidak akan terjadi. Akan tetapi ini tidak, sementara kita ketahui mahasiswa jumlahnya ribuan dan sistem terbatas,” kata Kabiro Kemahasiswaan Universitas Serang Raya, Abdul Fatah kepada wartawan, Jumat, (8/5/2020).
Fatah menjelaskan, pihak kampus memaklumi dan memahami banyaknya mahasiswa yang melakukan validasi di waktu yang lantaran keterbatasan waktu.
“Kita juga memaklumi, mungkin mahasiswa dan orang tuanya baru mendapatkan biaya untuk pembayaran kuliah,” ungkap Fatah.
Fatah memastikan, pihaknya sudah menyosialisasi untuk melakukan kegiatan pembayaran virtual account serta melakukan validasi secara online.
“Tujuan dari dilakukannya validasi pembayaran dengan cara online adalah untuk tidak membuat perkumpulan masa, dan itu kita lakukan sebagai antisipasi, tetapi mengapa mahasiswa melakukan validasi di waktu yang mepet,” papar dia.
Sedangkan terkait keterlambatan respon yang dilakukan oleh admin validasi, Fatah mengatakan, hal itu terjadi lantaran kendala jumlah admin yang terbatas.
“Admin mengecek terlebih dahulu, seperti melihat NIM mahasiswa dan data yang lain, namun banyak mahasiswa yang tidak menginput NIM-nya. Hal tersebut yang membuat kesalahan teknis, tetapi kami memakluminya,” jelas Fatah.
Fatah menjelaskan, kesiapan yang dilakukan oleh pihak kampus untuk melakukan validasi online tersebut telah matang, namun karena baru pertama kali dilakukan maka terdapat beberapa kendala.
“Kalau evaluasi sudah, ini sedang dalam proses, dan kami telah melakukan rapat pimpinan dan melakukan evaluasi terkait kejadian kemarin,” beber Fatah.
Fatah menekankan, saat ini pihak kampus telah memberikan kebijakan dalam perpanjangan batas waktu pembayaran. Kebijakan tersebut keluar setelah dilakukannya audiensi dengan jajaran rektorat dan BEM.
“Memang mahasiswa menanyakan bagaimana menggunakan fasilitas kampus saat di masa pandemi, sedangkan mereka melakukan pembayaran. Namun kebijakan rektor berbeda, mungkin nanti ada kebjikan lanjutan, karena kita belum mengetahui kapan berakhirnya masa pandemi ini,” ungkap dia.
Fatah berharap, kejadian tersebut tidak terulang kembali sehingga dapat menjadi sebuah pembelajaran, baik untuk lembaga dan mahasiswa, agar tidak terjadi kembali lagi.
Laporan: Muhammad Lutfi