KedaiPena.Com – Kader dari organisasi Suara Kreasi Anak Bangsa (SKAB) Bagas Ario Bimo berharap agar anak muda dapat mengambil peran dan terlibat dalam penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2020 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Harapan tersebut sendiri dilandasi lantaran saat ini telah tiba era disruption yang hanya bisa diimplementasikan oleh para tokoh-tokoh dari kalangan muda atau milenial.
“Representasi kepemimpinan muda dalam membangun kota kedepan, sangat prospektif seiring dengan era demografi dan disruption. Ditandai dengan meledaknya angkatan muda dan pergeseran paradigma offline ke online di segala bidang. Tokoh muda harus diberi ruang dalam pilkada, setidaknya diakomodasi dalam posisi wakil walikota,” kata Bagas kepada wartawan, Rabu (4/2/2020).
Sementara itu, Ketua DPD PSI Kota Tangsel Andreas Ari menuturkan, cara-cara lama dalam hal kepemimpinan sudah kurang pas dilakukan di era demografi seperti saat ini.
“Saya rasa harus melihat konteksnya. Perubahan untuk sebuah perbaikan untuk pembangunan ke arah yang baik, pengalaman bisa dipelajari. Anak muda itu bagian tidak terpisahkan dari suatu bangsa, tentunya PSI berusaha menjadi menjadi jembatan penghubung anak muda dengan pemikiran disruption dengan kondisi real yang ada, sehingga bisa menciptakan terobosan baru,” kata Andreas.
Andreas menambahkan, PSI juga menjadikan gagasan-gagasan disruption anak muda atau milenial menjadi salah satu ‘pasar’ untuk dimenangkan.
“Kalo tokoh muda bersaing, tentunya selalu ada opportunity (kesempatan) yang bisa kita manfaatkan, tentunya melihat peta pergeseran kondisi masyarakat, kita akan selalu mencoba menawarkan gagasan untuk memenangkan hati masyarakat. Ideologi kita melawan korupsi dan intoleransi, kebetulan segmen milenial jadi salah satu market-nya,” tandasnya.
Hal sama disampaikan Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie menyatakan perlunya diberikan kesempatan untuk anak-anak muda agar mengimplementasikan gagasan disruption ke arah yang lebih baik.
“Saya meyakini, sesederhana apapun yang namanya gagasan, pasti bagus karena dia lahir dari sebuah pemikiran mendalam. Apalagi gagasan besar yang dimiliki kaum muda, pasti bagus. Gagasan itu akan teruji pada saat implementasi di masyarakat. Jadi uji sahih gagasan itu ketika dia diterapkan di masyarakat,” kata Benyamin.
Laporan: Sulistyawan