KedaiPena.Com – Ketua Fraksi Partai Gerindra-PAN DPRD Tangerang Selatan (Tangsel) Ahmad Syawqi mengatakan Pemkot Tangsel jauh lebih peduli dengan suntingan modal kepada BUMD PT. PITS dari pada urusan kesehatan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Syawqi saat menanggapi lebih besarnya anggaran yang diberikan untuk BUMD PT. PITS ketimbang anggaran untuk kepedulian kesehatan masyarakat Tangsel pada APBD Tahun Anggaran 2020.
“Bagaimana tidak, Pemkot Tangsel lebih memilih menggelontorkan anggaran penyertaan modal kepada PT. PITS yang tidak jelas. Padahal sampai saat ini PT. PITS tidak berkontribusi kepada kas daerah dari pada memenuhi hak dasar yaitu kesehatan masyarakat yang menjadi urusan wajib pemerintah daerah,” Jelas Syawqi, Selasa (14/1/2020).
Tidak hanya itu, lanjut Syawqi, penyertaan modal kepada PT. PITS terdapat sendiri juga sudah mendapatkan evaluasi dari Gubernur Banten Wahidin Halim.
Namun penyertaan modal kepada PT. PITS tetap diberikan dengan nominal yang cukup besar oleh jajaran pemerintahan Airin Rachmy Diany ini.
“Sehingga perlu dilakukan evaluasi kinerja BUMD. Namun Pemerintah Kota Tangerang Selatan tetap memasukkan ke dalam nomenklatur anggaran,” beber Syawqi.
Syawqi juga menegaskan beban anggaran pembiayaan untuk kesehatan masyarakat Tangsel sendiri sedianya harus memberikan peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
“Di sisi lain Pemeritah Kota Tangerang Selatan memiliki urusan wajib yaitu memberikan pelayanan kesehatan, ini tentu akan terjadi tunggakan pembayaran Iuran dan itu sangat merugikan masyarakat,” tandas Syawqi.
Untuk diketahui, penyertaan modal kepada PT. PITS dalam APBD 2020 mencapai angka Rp21,3 miliar.
Padahal PT. PITS selama ini belum memberikan kontribusi kepada pendapatan daerah, sehingga penyertaan modal tersebut tidak jelas manfaatnya.
Hal ini jauh berbeda dengan anggaran untuk Universal Health Coveage (UHC) atau cakupan kesehatan semesta merupakan hak masyarakat Dalam memperoleh akses kesehatan.
Pemerintah Kota Dalam APBD 2020 Pemkot Tangsel menganggarkan Rp 100 miliar untuk UHC. Jumlah tersebut sama dengan pembayaran iuran selama lima bulan atau sampai dengan bulan Mei.
Laporan: Sulistyawan